"Selamat Datang"

Selamat Datang

Welcome

Tolong menggunakan Google translate untuk yang di luar negara Indonesia atau yang tidak bisa bahasa Indonesia

Please use a Google translate for who can't read Indonesian language

Thursday, May 19, 2011

Membuat Nyaman Ayam Dalam Kandang


Untuk Memelihara ayam, kita di tekan kan untuk menyediakan berbagai perlatan dan berbagai kebutuhan, kita harus memikirkan betapa penting nya kandang ayam selama ayam tinggal di dalam kandang.

Dengan demikian, Pembuatan kandang ayam tidak hanya sekedar jadi saja [asal asalan] , namun pembuatan kandang perlu di perkirakan dan perlu di buat senyaman mungkin buat ayam kelak,.

Dengan kandang yang nyaman di tinggali, maka ayam berkemungkinan betah dan selesa,

Bagai mana membuat ayam selesa dan nyaman di kandang?
Untuk membuat ayam merasa nyama di kandang , kita harus menyediakan proferty atau perlengkapan yang kumplit untuk ayam selama di kandang, perlengkapan yang di butuhkan di dalam kandang,
Saya mengambil keperluan dasar dan sederhana saja, Tidak mengambil contoh dari keperluan kandang modern dan otomatis, Misalnya:
  • Brooder [Pemanas]
  • Gallon [tempat minum]
  • bell drinker
  • Nipple line
  • Chick tray [broiler]
  • Feeder [tepat makanan]
  • Water tank [tanki air]
  • Kipas [jika perlu]
  • Colling pad [jika perlu]
  • Tenggeran [untuk ayam kampung dan ayam layer]
  • Nest box atau sangkar [untuk ayam petelur dan ayam kampung yang akan di buat secara Intensive]
  • dan lain-lain.
  • Untuk catatan; kandang haruslah menghadap ke arah Utara atau selatan, janghan menghadap ke timur dan kebaran, ya... miring dikit gak apa2 :) agar kandang pada pagi hari bisa terkena sinar matahari.
Brooder
Untuk Menyediakan brooder, kita bisa memilih dengan berbagai jenis mengikut kemampuan kita, ada brooder atau pemanas yang serba otomatis, tergantung suhu yang di perlukan, jika suhu turun pemanas akan hidup, dan jika naik pemanas akan mati...

Atau kita hanya bisa menggunakan pemanas biasa seperti di bawah ini.




Gambar 1
Pemanas atau brooder yang menggunakan infra red, atau gas.



Gambar2
Pemanas buatan untuk skala ayam kecil, Tapi ini sangat bagus, Dengan menggunakan lampu mercury, Yang bisa menghasilkan suhu sekitar 33 drajat celcius.

Kita perhatikan gambar Nomber dua di atas,

Untuk peternak kecil2an yang jika membeli brooder atau pemanas yang menggunakan gas, tentunya bisa menaikan biaya pengeluaran produksi , karena biaya beli yang relatip mahal, Jadi Kita bisa menggunakan dan membuat brooder yang seperti nomber 2 di atas.

Brooder tersebut sangat efektif jika di gunakan untuk ayam bersekala kecil2an, misalnya kita hanya mampu memelihara ayam sekitar 200 ekor, Lumayan dengan cara di atas [gambar nomber 2 ] bisa mengurangi biaya membeli gas atau elpiji yang mahal.

Brooder itu di buat dengan menggunakan lampu mercury, Regulator atau termostat pengukur kebutuhan panas.
Dan kita bisa menggunakan termometer yang biasa saja

Jika kita tidak mau menggunakan lampu mercury yang memakan listrik besar, kita bisa menggunakan Lampu biasa.

2. Gallon atau bell drinker
Bell drinker terdapat berbagai jenis, tergantung kita mau menggunakan jenis yang bagai mana,
3 Nipple Line


Feeder
Berbagai feeder atau tempat makanan ayam yang tersedia di toko dan pasar. Jika kita memelihara ayam kecil2an, kita mungkin enggan mengeluarkan biaya yang besar, apalagi dengan membelei tempat makanan dari pasar..

Jangan kuatir.. ada alternatif lain untuk membuat tempat makanan ayam.. yaitu dengan menggunakan PVC , peralatan yang di perlukan adalah:

  • Pipa PVC berukuran 6" [inchi] , yang akan di gunakan untuk tabung nya nanti.
  • Pot kembang ber ukuran sederhana /tidak terlalu besar. Untuk dasar atau tempat makanan.
  • 4 Screws yang agak panjang , untuk menggabungkan pot kembang dan PVC tsbt.


Gambar Feeder di atas sangat sederhana sekali. akan tetapi jika di gunakan di peternakan ayam kecil2an, sangat membantu untuk tetap bisa memelihara ayam. walaupun tanpa harus mengeluarkan biaya pembelian feeder dari toko atau pasar, yang mungkin harganya lebih mahal dari Feeder PVC di atas.

Panduan Dasar Memelihara Anak Ayam

Panduan dasar dari memelihara ayam, panduan ini bersifat basic, dan cara mengatasinya, lebih baik anda baca terlebih dahulu. tidak akan panjang lebar, dan langsung saja pada pembahasan pokok.
Brooder atau pemanas seharusnya beroperasi 24-48 jam sebelum ayam datang ke lokasi kandang.
Tujuan nya adalah supaya suhu di dalam kandang mencukupi untuk anak2 ayam yang membutuhkan suhu 85 – 90 F. atau 29-30 C
Suhu ini jika menggunakan thermometer , maka ketinggian termometer dari lantai adalah setinggi 5 cm.
Perhatikan prilaku atau lihat tingkat kepanasan suhu brooder Mengikut kondisi masa itu.
Kondisi yang benar.
Kondisi yang benar adalah, sebaran atau himpunan ayam yang berada di dalam brooder dengan posisi yang rata.
Semua ayam menyebar dan mengisi seluruh kawasan lingkaran brooder, semua ayam makan dan minum dengan tenang dan tidak berteriak teriak.
Brooder dengan gangguan angin
Brooder yang terjadi oleh gangguan angin adalah, anak2 ayam berteriak teriak dengan suara yang bising, anak-anak ayam berkumpul di salah satu sisi (brooder) sambil berkerumun karena kedinginan…
Pengendalian:
Jika masalah ini terjadi, perhatikan pintu kandang anda tertutup atau terbuka?
Jika terbuka, maka dengan segera tutup pintu kandang ayam anda, mungkin saja angin yang masuk melalui pintu yang mengganggu suhu brooder saat itu.
Kemudian periksa tirai kandang? siapa tahu tirai kandang anda terjatuh karena tiupan angin, dan angin masuk dari luar kedalam melalui lubang tirai yang terjatuh, sehingga angin mengganggu suhu di daalam kandang.
Dan jika kandang anda tidak di tutupi oleh tirai, maka sebaiknya memasang tirai di lokasi, di mana brooder berada, dan jika membeli tirai untuk menutupi “semua kandang” yang akan mengeluarkan biaya yang banyak, maka paling tidak anda harus menutup lokasi brooder tersebut.
Fungsinya, sangat berguna ketika suhu turun secara drastis, biasanya suhu sukar di kontrol ketika pada malam hari + hujan dan angin, maka dengan adanya tirai atau terpal, maka akan lebih mengontrol suhu lingkaran untuk memelihara ayam tersebut.

Brooder terlalu sejuk
Jika brooder terlalu sejuk maka anak-anak ayam akan berkumpul atau berhimpit satu sama lain di bawah pemanas dan akan berteriak-teriak.
Pengendalian:
Periksa pemanas anda? apakah pemanas berfungsi dengan baik? jika pemanas anda mati, segera hidupkan.
Jika pemanas anda menyala ( tidak mati) lalu periksa ketinggian pemanas, apakah brooder kurang dekat dengan ayam atau terlalu tinggi, sehingga panas yang di hasilkan oleh pemanas tersebut tidak sempurna.
Jika pemanas terlalu tinggi, maka segera atur ketinggian pemanas tersebut ke posisi yang benar.
Atur suhu dan ketinggian pemanas, jika suhu sangat di butuhkan dan anak ayam sangat kedinginan, maka turunkan saja, kira-kira 60 cm dari dasar, dan seiring berjalan waktu, maka suhu di dalam lingkaran akan meningkat, maka ketika suhu nya semakin naik, tambah saja ketinggian nya kira-kira bisa menghasilkan suhu 30 celcius.

BROODER TERLALU PANAS
Jika brooder anda terlalu panas, semua anak-anak ayam akan menjauhi pemanas, anak ayam akan bertebaran di sekeliling brooder, tidak mau ke tengah (dimana pemanas berada),
Anak-anak ayam akan membuka mulut dan tidak mau makan.

PENGENDALIAN:
Jika masalah ini terjadi, periksa pemanas, dan jika terjadi nya di siang hari, maka segera mati kan pemanas tersebut,
Dan jika terjadi di malam hari, segera naikan pemanas (untuk mengurangi suhu nya) mungkin brooder terlalu bawah dan mengakibatkan suhu di dalam lingkaran menjadi berlebihan

Memelihara Ayam Petelur

Dalam tempoh pemeliharaan ayam pada dasarnya dapat di kategorikan atau di bagikan dalam 3 pase.
infoternak akam membahas secara garis besar nya saja mengenai 3 phase di bawah ini.

Pase permulaan
Dalam pase permulaan berawal dari umur 0 hari sampai 6 minggu, dimana bentuk ukuran dan keseragaman sebagai tujuan bagi peternakan ayam. (untuk ayam petelur).

Pase kedua
Pase kedua berawal dari umur 6 minggu sampai 16 minggu ketika hewan ternakan (ayam) perlu di pelihara di bawah program pemakanan yang di kontrol dengan sangat teliti dan hati hati. untuk menghindari peternakan ayam dari berat badan yang berlebihan.

Pase ketiga
Pase ketiga berawal selepas 16 minggu dari umur ayam, dalam pase ini ayam di tuntut untuk mempercepat pertumbuhan untuk persediaan bagi perkembangan seksual dan untuk mencapai keseragaman berat badan yang optimal.

Rincian dari pase permulaan dan keterangan nya
Pase permulaan untuk ayam petelur adalah bermula dimana ayam di erami, atau mengeram, pengeraman minimal dari umur 1 sampai 14 hari.

Selain target berhasilnya proses 24 jam pertama ada juga target 14 hari pertama, yaitu ketika umur ayam menjelang 1 minggu atau 14 hari.
14 hari pertama atau umur ayam 1 minggu merupakan tempoh masa yang paling penting yang harus di fahami oleh seorang peternak.

Dalam ayam menjelang 14 hari dalam peternakan ayam petelur maupun ayam broiler, seorang peternak ayam perlu mengingat mengenai 4 dasar yang harus selalu di perhatikan adalah :
Kepentingan dalam tempoh mengeram tidak boleh diabaikan. 14 hari pertama anak ayam menyediakan dasar bagi penghasilan yang baik, usaha-usaha yang di jalankan ketika bermulanya fase mengeram , jika berhasil akan memberikan kepuasan kepada peternak ketika penghasilan terakhir ternakan (panen).

Persiapan
makanan dan air yang segar
Sangat perlu di sediakan keadaan air dan makanan yang segar sebelum anak-anak ayam datang di kandang.

brooding dan alat pemanas
Perlu sering di periksa keadaan pemanas untuk memastikan alat2 pemanas tersebut berfungsi dengan baik.

Tempat minum
Tempat minum tambahan sangat di sarankan dari usia sehari sampai usia 7 hari
Gunakan tempat minum yang kecil (sesuai) dan jangan menggunakan tempat minum yang terlalu terbuka.

ini boleh membantu menghindari masalah penyakit yang berjangkit di kaki (anak ayam) dan jangan menyimpan tempat minum dibawah pemanas.

AYAM

Ayam peliharaan (Gallus gallus domesticus) adalah unggas yang biasa dipelihara orang untuk dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya. Ayam peliharaan (selanjutnya disingkat "ayam" saja) merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai ayam hutan merah (Gallus gallus) atau ayam bangkiwa (bankiva fowl). Kawin silang antarras ayam telah menghasilkan ratusan galur unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi; yang paling umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk diambil telurnya). Ayam biasa dapat pula dikawin silang dengan kerabat dekatnya, ayam hutan hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang jantannya dikenal sebagai ayam bekisar.

Dengan populasi lebih dari 24 miliar pada tahun 2003, Firefly's Bird Encyclopaedia menyatakan ada lebih banyak ayam di dunia ini daripada burung lainnya. Ayam memasok dua sumber protein dalam pangan: daging ayam dan telur.

[sunting] Biologi dan Habitat

Ayam peliharaan berasal dari domestikasi ayam hutan merah (ayam bangkiwa, Gallus gallus) yang hidup di India. Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan kemungkinan sumbangan plasma nutfah dari G. sonneratii, karena ayam hutan merah tidak memiliki sifat kulit warna kuning yang menjadi salah satu ciri ayam peliharaan.

Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme seksual). Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina (babon, hen) relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek.

Sebagai hewan peliharaan, ayam mampu mengikuti ke mana manusia membawanya. Hewan ini sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di sembarang tempat, asalkan tersedia makanan baginya. Karena kebanyakan ayam peliharaan sudah kehilangan kemampuan terbang yang baik, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tanah atau kadang-kadang di pohon.

Ayam berukuran kecil kadang-kadang dimangsa oleh unggas pemangsa, seperti elang.

Telur ayam.
Ayam jantan yang sedang berkokok di pagi hari

[sunting] Macam-macamnya

Karena ayam termasuk unggas peliharaan populer dan murah, muncul berbagai istilah teknis akibat kegiatan penangkaran dan peternakan ayam.

Berdasarkan fungsi

Menurut fungsinya, orang mengenal

  • ayam pedaging atau ayam potong (broiler), untuk dimanfaatkan dagingnya;
  • ayam petelur (layer), untuk dimanfaatkan telurnya;
  • ayam hias atau ayam timangan (pet, klangenan), untuk dilepas di kebun/taman atau dipelihara dalam kurungan karena kecantikan penampilan atau suaranya (misalnya ayam katai dan ayam pelung; ayam bekisar dapat pula digolongkan ke sini meskipun bukan ayam peliharaan sejati);
  • ayam sabung, untuk dijadikan permainan sabung ayam.

Istilah ayam sayur dipakai untuk ayam kampung atau ayam aduan yang selalu kalah, dan tidak diseleksi khusus sebagai ayam pedaging.

Berdasarkan ras

Di Indonesia dikenal istilah ayam ras dan ayam bukan ras (buras, atau kampung). Dalam pengertian "ayam ras" menurut istilah itu yang dimaksud sebenarnya adalah ras yang dikembangkan untuk usaha komersial massal, seperti Leghorn ("lehor"). Ke dalam kelompok ayam buras terdapat pula ras lokal ayam yang khas namun tidak dikembangkan untuk usaha komersial massal. Ayam-ayam ras lokal demikian sekarang mulai dikembangkan (dimurnikan) sebagai ayam sabung, ayam timangan (pet), atau untuk acara ritual. Berikut ini adalah ras lokal ayam di Nusantara yang telah dikembangkan untuk sifat/penampilan tertentu:

  • ayam pelung, ras lokal dan unggul dari Priangan (Kabupaten Cianjur) yang memiliki kokokan yang khas (panjang dan bernada unik), termasuk ayam hias;
  • ayam kedu (termasuk ayam cemani), ras lokal dan mulia dari daerah Kedu dengan ciri khas warna hitam legam hingga moncong dan dagingnya, termasuk ayam pedaging dan ayam hias;
  • ayam nunukan, ras lokal dan mulia dari Nunukan, Kaltim, dengan bentuk badan tegap dan ukuran besar, keturunan ayam aduan, termasuk ayam pedaging dan hias;
Berdasarkan penampilan luar (fenotipe) khas
Ayam "bantam" adalah istilah bahasa Inggris untuk ayam katai atau setengah katai hasil seleksi

Terdapat pula beberapa istilah untuk menyebut penampilan fenotipe khas tertentu namun sifat itu tidak selalu eksklusif milik ras tertentu, seperti

  • ayam walik (frizzle), ayam dengan bulu yang tidak menutupi badan tetapi tegak berdiri;
  • ayam bali, ayam dengan leher tidak berbulu dan jambul di kepalanya, sekarang mulai dibiakmurnikan.
  • ayam katai (bantam), istilah umum untuk ayam dengan ukuran kecil (proporsi panjang kaki dengan ukuran badan lebih kecil daripada ayam "normal"), terdapat berbagai ras lokal dan ras murni seleksi yang masuk kategori ini

Cara memilih burung dara tinggi

Bentuk Kepala

Pilih burung yang mempunyai kepala besar dan dengan batok kepala depan lebih tinggi dari batok kepala belakang “nonong”, tapi pilih yang mempunyai derajat kemiringan antara pangkal hidung dg atas batok kepala sebesar 45-60, jangan yang memiliki derajat kemiringan 90, karena biasanya bentuk kepala spt ini dimiliki oleh burung yang hanya bagus turun atas kepala “tengah” (arah jam12.00). berbeda dengan yang mempunyai kemiringan 45-60, tipe kepala spt ini kan OK turun dari arah manapun. selain itu biasanya burung dengan bentuk kepala spt ini lebih cerdas (mengingat untuk merpati tinggian sangat diperlukan feeling yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi)

Bentuk paruh

Pilih paruh yang berbentuk “merit” (runcing pada ujungnya), tidak terlalu besar & tidak terlalu panjang. Pilih yang mempunyai panjang dari ujung hidung sampai ujung paruh berjarak sedikit lebih pendek dari jarak pangkal hidung sampai batok kepala depan teratas.

Mata

Mata sebagai senjata utama bagi merpati untuk menemukan gerakan tentu tidak akan kita abaikan dalam hal pemilihannya. Pilih mata yang mempunyai pupil (bijih mata) berwarna hitam pekat dan responsif terhadap cahaya (akan membesar dan mengecil dg cepat saat menerima perubahan rangsangan cahaya). Pilih juga yang mempunyai cincin lingkar menempel pada bijih mata (biasanya berwarna hijau) 1/4 keliling bijih mata menggantung di depan bawah. Sedangkan untuk warna mata, pilih yang mempunyai dua warna mata,biasanya perpaduan antara kuning tua dg kuning muda, merah tua dg hijau tua, atau merah muda dg putih. Pilih yang mwmpunyai warna tengah lebih tenggelam dari warna luarnya,sehingga akan terlihat jelas perbedaan antara keduanya (bila mata burung kita lihat pada tempat yang teduh/tidak terkena cahaya langsung). jika mata burung kita lihat pada saat terkena sinar matahari langsung, maka kedua warna mata akan bergabung dan tampak seperti titik2 warna yang menyatu.

Hidung

Kalau didaerah sy, oleh sebagian teman, keadaan, bentuk,besar dan kecilnya hidung tidaklah pernah digubris. akan tetapi tidaklah sependapat dg yg akan sy sampaikan, karena menurut pengalaman, berbagai bentuk hidung mempunyai kelebihan dan kelemehan. menurut sy hidung juga berperan untuk merpati menemukan jalan pulangnya (disamping feelingnya), beberapa hidung favorit sy: 1. besar, panjang, menggembung (bukan “prambon”/turunan dari merpati pos), sy suka dg hidung berbentuk spt ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. 2. besar, panjang, “trepes”/melekat ke paruh (jika burung ini “prambon”), sy suka hidung berbentuk spt ini jika memiliki warna kapur pekat akan tetapi terlihat garis2 samar sejajar berwarna kemerah2an diseluruh bagian hidungnya, dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. 3. kecil, menggembung (strain jawa, baik jawa sungut ataupun jawa deles), sy suka dg hidung berbentuk ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. adapun bila pada pangkal hidung berbentuk lurus, sy suka burung ini untuk “gaburan”/bermain dirumah, biasanya burung tidak membutuhkan jarak jauh2 untuk bisa terbang tinggi, yang penting pemilihan mitra terbang yg imbang dan sepadan (justru bila burung dg tipe hidung spt ini akan pulang lama bila dilepas jauh, bahkan kadang hilang).

Leher

sampai saat ini sy masih berpendapat bahwa leher adalah sarana utama bagi burung merpati untuk “metil”/”njungkel”/”nunjem”/”nenggel”/”thel”. pilih leher yg kuat dan jangan terlalu panjang, pilih panjang leher yang sedikit lebih pendek dari tulang dadanya. pilih juga tulang leher yg kuat, tegak, kencang dan mendongak keatas (saat burung memperhatikan sesuatu,biasanya gerakan), akan tetapi akan kembali mengendur/menekuk seperti semula. karena leher yg selalu tegak terkesan kaku, dan kualitas “metil” kalah fleksibel dibanding dg tipe tulang leher yg tadi sy sebutkan.

Sayap

sayap sebagai sarana utama burung untuk terbang hendaknya kita harus benar2 memilihnya yg terbaik, beberapa contoh al:
1. bahu sayap harus kuat dan lentur/jangan kaku, utk bentuk bisa bervariasi, ada yg tebal bulat, pendek berotot. ada juga yg berbentuk pipih, lebar berotot.
2. bulu sayap tebal kencang tidak bergelombang. pilih juga yg lebar (landung) rapat jarak satu bulu dg yg lainnya. ujung bulu meruncing.
3. tulang bulu sayap besar kuat sedikit lentur pada ujung bulunya
pilih juga yg memiliki sayap sedikit terlihat “mekongkong” saat dipegang. jangan yg memiliki sayap merapat ke badan, karena kualitas turunnya akan lebih kencang yg mempunyai sayap agak “mekongkong”.

Bentuk dada

Pilih bentuk dada yang berbentuk huruf V (kalau dilihat dari depan), jangan yg berbentuk O, apalagi elip mendatar/gepeng. burung dengan bentuk dada berhuruf V biasanya akan turun kencang dari arah manapun. berbeda dg yg berbentuk huruf O (hny bgs turun atas kepala/jam12.00), karena kalau turun agak condong biasanya kecepatan turun burung berbentuk dada sptri ini akan berkurang.

Tulang Dada

Pilih tulang dada yg mempunyai panjang sedikit lebih panjang dari telunjuk org dewasa, atau paling tidak sama panjang. masalah bentuk sy pny pengalaman sseperti ini:
1. berbentuk seperti tanda ‘centang’ : dg tulang dada blk menjorok kebelakang, biasanya burung jadi berbentuk jantung. burung dengan type tulang dada sprti ini dg perangkat lain yg memadai biasanya akan turun anteng/tidak goyang.
2. berbentuk sprti perahu : dengan perangkat lain yg memadai dan “cekelan”padat berisi, burung akan turun sambil “nggenjot-nggenjot”

Sapit Udang

Ada yang berpendapat bahwa kondisi, ukuran jarak dan bentuk “sapit urang” pada burung merpati tidak mempengaruhi gaya terbang dan turunny, kalau dari pengalaman sy pribadi, bila dinilai dari cara terbang burung sendiri memang sampai saat ini saya belum menemukan adanya pengaruh “sapit urang” sama gaya terbang burung. akan tetapi utk masalah turun sprtiny berpengaruh besar. ketebalan dan kuatny “sapit urang” pun juga mempengaruhi turunnya merpati. sprti cont; merpati dg “sapit urng” rapat (tidak berjarak sama sekali/”ganthet”) biasany kalau burung mempyai kemampuan turun, turunyny akan pelan. merpati dg “sapit urang” berjarak sempit, kira 0,5-1cm (untuk burung merpati berukuran besar). 0,5cm (untuk merpati berukuran sedang) kalau burung mempyai kemampuan turun, turunny akan megal-ol/goyang-goyang. merpati dg jarak “sapit urang” kira2 >1cm kalau burung mempyai kemampuan turun, akan turun dg “anteng”/tidak goyang2, tentuny juga didukung ukuran “brutu” dan bentuk ekorny. kondisi “sapit urng” yg bengkok sejauh pengalaman sy: dulu sy pernah pny burung dg jarak “sapit urang” kira2 1cm, sebelum “sapit urng” bengkok burung mampu turung cepat dan shoot kasar, karena shoot terlalu keras, burung turun “ngebrok lemah”. kemudian salah satu “sapit urangny” patah, setelah manjalani perawatan beberapa minggu “sapit” nyambung tapi bengkok sebelah. sejak saat itu burung tsb masih mampu turun hny kecepatan turun dan shootny berkurang.

Pinggang/Brutu

perbedaan ukuran dan jarak dari pinggang/”brutu” merpati tentuny tidak mungkin bila tidak memp pengaruh apa2 pada kinerjany. dari yg berukuran besar, kecil, sedang, berjarak rapat ataupun yg berjarak renggang. kalau dari pengalaman, pinggang berjarak renggang dari badanny akan membuat burung tidak memiliki keseimbangan yg bagus. burung dg kecepatan turun lambat, tentuny tidak akan terlihat dg jelas ketidakseimbanganny dg adany pinggang spt ini. berbeda dg burung dg kemampuan kecepatan turun tinggi/keras, jika memiliki pinggang renggang spt ini akan terlihat jelas saat burung turun arah jam 12.00/atas kepala. kemungklinan pertama turun burung akan patah/ separuh jalan berbelok. kemungkinan kedua burung turun dg kecepatan tinggi tanpa adany keseimbangan pengereman, akibatny burung akan turun dg keras(yg berakibat menyakiti diriny sdr).
berbeda dg pinggang yg berjarqk rapat, baik yg besar maupun yg kecil memiliki kelebihan sdr2. dg perkakas lain yg mendukung, burung dg “brutu” kecil rapat, akan memiliki tipe turun “anteng”/tidak goyang2. burung dg “brutu” besar rapat, akan memiliki tipe turun tampak goyang2, bila semua perkakas mendukung sebenarny goyang2ny itu merupakan seni lemparan tubuh burung/”nggenjot2″ saat turun.

Ekor

ketebalan dan bentuk ekor saat burung kita pegang tentuny akan bermacam2, dari sinilah kita sebenarny dapat mengira2 daya dan gaya turun dari burung tsb.

pilihlah burung yg mempunyai bulu ekor rapat, tebal dan panjang (tebal disini harus disesuaikan dg pegangan/”cekelan” burung, u/ kadar ketebalan bulu ekor akan berbeda dari “cekelan” padat/”kiyel”, empuk/ngapuk, keras/rapet/”atos” yg sangat susah u/ di utarakan lewat tulisan) tpi dg pemilihan dan pembelajaran yg berulang2 psti kelak dg mudah kita akan dapat membedakan ukuran yg sesuai.
*saat kita pegang bulu ekor akan tampak menyatu, itu ciri dari “brutu” kecil, biasany bentuk ekor spt ini dimiliki oleh burung dg gaya turun “anteng”.
*saat kita pegang bulu ekor akan tampak melebar pada ujungny/tdk mengumpul jadi satu, itu ciri2 dari “brutu” besar, biasany bentuk ekor spt ini dimiliki oleh burung dg gaya turun “nggenjot2″.

saat kita pegang ekor merpatipun akan memp daya tekan kebawah yg berbeda2, ada yg “ndlosor”, “ngawet” 45 derajat, dan ada pula yg “ngawet” 90 derajat/ ditempat sy biasa disebut dg “bengkuk”.
u/ gaya terbang :
*bila burung memp pegangan ekor “ngawet” 45 derajat: burung dg pegangan ekor spt ini bila dilepas dg partner yg yg memp tipe pegangan ekor sama, akan memp gaya lepas/start memutar agak melebar dan tidak beraturan (kadang start belum tinggi burung sudah menuju kearah tujuan)
*bila burung mmp pegangan ekor “ngawet” 90 derajat/”bengkuk”: burung dg pegangan ekor spt ini bila dilepas dg partner yg yg memp tipe pegangan ekor sama, akan memp gaya lepas/start memutar “cekak”, spt obat nyamuk (biasany burung mencapai ketinggian ttntu baru menuju arah tujuan)
*bila burung memp pegangan ekor “ndlosor”: burung dg tipe pegangan ekor spt ini biasany memp 2 kemungkinan gaya terbang. yg pertama terbang langsung menuju arah tujuan. yg kedua “nggandeng”/ ngikut partnernya.

Kaki

kalau soal kaki sy lebih suka kaki yg merit, garing/terlihat “mbesisik” & panjang (baik kaki maupun jarinya)
saat dipegang posisi kaki menjorok/mendorong kebelakang sejajar dg arah ekor.

Tingkah laku merpati

- Suara kepakan sayap

bila kita mau memperhatikan suara kepakan dari sayap burung merpati, tentu dari merpati yg satu dan lainnya akan berbeda. apa sebenarny yg membuat suara kepakan ini kian berbeda?
ya,, memang suara kepakan dari burung yg sudah jadi/terbang tinggi dan belun jadi/msh latihan trnyta memang berbeda. apalagi dg burung merpati yg sama sekali belum latih terbang (umbaran)
*kepakan sayap burung merpati yang sudah terbang akan terdengar lebih ringan (teratatak)kira2 bgtu,kalau sudah terbang dan tinggi, di sela2 kepakannya ada suara sperti(wis.. wis..)
*sedangkan sayap burung merpati yg belum folsir terbang/jarang terbang akan terdengar lebih berat(tjeplak-tjeplak)
memang kalau tanpa mengamati dg seksama dan berulang2 akan tampak susah membedakan suara kepakan ini.

- Cara turun

saat kita belanja di pasar,,
tentu akan banyak pedagang yg sibuk menawarkan merpati dagangannya,,
kalu saya,, saat membeli sering mengamati dari jarak yg agak jauh, melihat para pedagang menawarkan burung2 yg dijajakanny pada calon pembeli,
biasany burung ini (burung giring) akan diperlihatkan giringny dg cara betina di naik turunkan kurungan,,
nah,, inilah kesempatan kita menilai mental si burung tsb!

kalau kita mau mengamati, cara turun burung dari kurungan itu akan bermacam2. ada yg melompat dg mengepakkan sayap, ada yg langsung turun menjatuhkan tubuhnya (ada yg dg posisi kepala di depan, ada pula yg dadany di depan).
ya,, untuk mental burung, ,
burung yg menjatuhkan tubuhnyalah yg memiliki mental untuk turun. bukan merpati yg turun kurungan dg cara melompat dg mengepakkan sayapny.

akan tetapi cara itu hanya bisa di pakai untuk memperkirakan kemampuan mental turunny, bukan kemampuanny untuk turun. karena untuk kemampuan turun masih diperlukan perangkat2 lain yg memadai(tulang leher,sapit urang,pinggang,dll)

- Cara Jalan

banyak dari penggemar burung merpati tidak lagi memperdulikan cara jalan dari burung merpati ini.
memang cara jalan burung hanya bisa digunakan untuk memperkirakn malas dan tidakny burung,, meski hanya sedikit orang yg mempercayai, semoga pendapat ini bisa sedikit bermanfaat bagi sesama penggemar yg menginginkan burung merpatiny adalah merpati yg rajin dan tidak malas terbang.

saat burung berjalan, coba kita amati telapak kakiny,,
napak(menyentuh tanah) atau tidak.
biasany burung merpati yg berjalan hanya menapakkan keempat jariny(tanpa telapak kakiny),
akan mempunyai kemampuan terbang yg lebih panjang/lama dari pada burung yg menapakkan telapak kakiny saat berjalan. anda tidak percaya? coba buktikan sendiri dg burung yg mempunyai segala baik pegangan dan lain2 yg sama, dan perkiraan umur yg sama, latihan yg sama, pakan yg sama, dengan jalan yg berbeda seperti diatas.

saat burung sudah sama2 jadi/hafal lapak/rumah, terbangkan burung berulang kali, dan burung mana yg memp. ketahanan terbang paling baik diantara keduanya? burung mana yg lebih dulu lelah/”ngenduk”/hinggap di sembarang tempat?

- Penampilan

setelah melihat cara berjalan dari burung merpati, tidak salah bila kita melihat keunggulan burung merpati dari bentuk tubuhny saat berdiri.
burung yg berdiri terlihat punggung & pinggangny menyembul/ tampak “berpunuk” tentu akan memp kemampuan terbang dan turun yg berbeda dari burung yg memp bentuk tdk spt itu. biasany syp burung akan tampak menggantung.
bila kita melihat merpati dg bentuk tubuh spt itu, ada kemungkinan burung ini memp gaya terbang dg speed kencang, dan kemampuan turun yg patut diperhitungkan.

- Waspada

saat burung kita lepas di luar kandang, bila kita mau memperhatikan tentu pandangan dan gerak-ik kepala burung merpati ini akan memp gaya yg berbeda. ada yg hny diam terlihat cuek dg keadaan sekitar, ada pula yg tampak waspada dan gesit mengikuti gerakan2 disekitarny, baik gerakan didekatny ataupun gerakan dari kejauhan.
burung dg tingkat kewaspadaan tinggi patut kita perhitungkan kemampuan penglihatanny.

- Gerak bulu ekor

saat kita memilih burung merpati, baik di pasar maupun di peternak, tidal ada salahny kit a memperhatikan pergerakan bulu ekor merpati tsb saat bekur.
I. ekor burung saat bekur yang memp kecepatan “megar-mingkup”/ bulu2 ekorny merapat dg cepat (dilihat dari samping), biasany dimiliki oleh burung yg memp pinggang rapat. dan ini sangat mempengaruhi kemampuan turunny.
II. ekor bururng yg selalu “megar”/terlihat jarak2 dari bulu ekorny (dilihat dari samping), Akan memp kemampuan turun yg kalah baik bila dibandingkan dg tipe pertama.

Monday, May 9, 2011

MAINTENANCE KAMPONG CHICKEN

For the people of Indonesia rooster, chicken is not a foreign thing. Since childhood, we can see it every day. Although the current chicken major cities have rarely seen roaming free, it does not mean being extinct. On the outskirts of the town is still a lot of people keep chicken. Both cultivated seriously and also just to take advantage of pet food scraps that eman-eman if thrown away.

Chicken has good nutritional value. It also has a more distinctive flavor and delicious than the kind of broiler and layer chickens. Tough and elastic fibers characterize utamaya. In fact, each identical widths range chicken with foods that should diada pretender.

Chicken have privileges than others, among them: Chickens home more resistant to disease. Resistant and easy to adjust to the weather in Indonesia. The food is easy, even if the pet is given a rudimentary food remnants. Can be removed freely.

The main purpose of memlihara chicken is to take eggs, meat, and for developed breed. Chicken is also ready to raise her children alone when released free.

There are two ways to maintain free-range chicken, which is maintained with free detachable or diliarkan and the second term cultivated. Both have advantages and disadvantages.

Free range chicken is removed usually have a high level of immunity. We can save the cost of food. Because the chicken is fed during the morning will be released in the form of food scraps and extra bran taste. The rest will seek to eat their own chickens around the house. However, this method also has a flaw. Chicken is slow to grow more, because the level of mortality in chicks was relatively higher. When caring for too long, which means reduced productivity. We are less able to control the presence of chicken. So the possibility of missing prey and predator is higher.

Medium if we cultivate a manner certainly more grounded keunggulanya. Although there are certainly still shortcomings.

Chicken cages more easily controlled existence. We can speed up the population by way of each egg-laying chickens that we take and collect to be incubated together in a single breeding or incubators. IKT chicks do not have to parent. But can be separated and placed with the provision of electric light heat (for heating) and the appropriate food.

Chicken

Chicken is the term given to the chickens that are kept in a loose or free. Chicken habit is maintained in the region outside the airport or in the area of ​​the township. Scientific name for this chicken is Gallus domesticus is the descendant of the red jungle fowl (Gallus Gallus) when in the West Country they call him by his cattle off the mat chicken (free range chicken) or organic chicken (organic chicken).
The origins of chicken

On the origin of this chicken has long been bred in Malaysia and third world countries another. With outside traders conceded a first time trader from China's State especially this that bring immortal chicken named Canton has dikacukkan with chicken here it gives birth to a second generation of this chicken. In the days of British colonialism in the Malay nor will they bring immortal from European countries then dikacukkan with chickens contained here. Since it was born the various mat bald chicken like chicken, turning chicken feathers, chicken basil, chicken beard, cock fight or fighting cocks, toggle chicken, chicken or chicken katik Jepun and more diverse place and loghat mat follow.
The characteristics of chicken

Chicken reared in slum areas outside the airport and there are sesetengah penternak provide reban for this chicken to sleep at night. If that does not provide reban penternak chicken, chicken-chicken will be sleeping on the principal that renek to avoid from being attacked by raccoons at night.

This chicken must assuredly have the opportunity to move on without the need locked up during the day and good looking food additives such as small insects, caterpillars, grasshoppers and worms and plant material than like grain, fruit and dedaun including the herbaceous plant species. Penternak habit chicken will provide food in the form of food scraps, leftovers of rice, bran, corn, sweet potatoes and so on at the time of the morning before the chickens are hanging around looking for food themselves.

Kampung chickens are so actively engaged and active muscle movement and food capture element lazat organic produce and nutritious meat that high. The characteristics of the delicious meat and high protein without cholesterol is causing the price of chicken in the market is high compared with the price of commercial meat chicken. Chicken meat is also a bit tough, solid and sweet compared with the chicken meat sold commercially in the market.

Selaian baka chicken that has thin hair, heavier, big feet and long, yellow skin or reddish-reddish. KH chicken bred in separa-B1-free with commercial food and food is based on rice as a main meal. Extracts of garlic, ginger and brown sugar as antibiotics as well as Napier grass flavor the meat. BIO-TEC bursts done periodically to eliminate unpleasant odors and flies away as well as beverages kesihatan to the chicken. Weight chicken KH-B1 to be marketed are: Females 1.7kg - 1.9kg, Male 2kg - 2.5kg.
Hatching eggs and breeding

This chicken egg is obtained from free-range chicken that hatched in the reban chicken or the equally mistaken for a place safe from any other haiwan disorders. The main enemy when chicken is laying eggs is monitor lizards, snakes, and others who try to eat the eggs of this chicken. This takes time so the eggs 21 days to hatch.

The main enemy for the children of newly hatched chicken this is the time of day It is often disturbed by helang birds, cats and birds berilau, when the nights he was often plagued by raccoons and owls. The triumph of free-range chicken farm is dependent on the berkualiti afterlife, food, maintenance and persekitaran good.

This chicken is involved perkahwinan tabie or semulajadi namely a rooster tail to 10 cows and habits of the mother hen chicken was allowed to incubate so that 15 seed jangkamasa eggs in 21 days.
Privileges chicken

* Chicken village has a high price in the market.
* Chicken this village may be cultured or bred throughout the year.
* Solid flesh, sweet and high protein.
* He also may be maintained independently at the time of day without the need to be guarded.
* The remains of food in the house should be given and used as chicken feed.
* Mother is to incubate chicken eggs by itself.
* Mother chicken is allowed to escort their children from the cool weather, rain and enemy interference.

The signs of diseased chickens

* Chicken mahu not eat or wander in search of food itself.
* Lembik, weak and inactive.
* Pale and out hingus or mucus from the nose
* Filthy liquid or bloody
* Neurological disorders such as wings on their muscle weakness, weak legs, head spinning and so forth.

Wednesday, May 4, 2011

Ayam Kampung

Ayam kampung adalah istilah yang diberikan kepada ayam yang dipelihara secara lepas atau bebas. Kebiasaanya ayam ini dipelihara di kawasan luar bandar atau di kawasan perkampungan. Nama saintifik bagi ayam kampung ini ialah Gallus domesticus adalah dari keturunan ayam hutan merah (Gallus gallus) manakala di sebelah Negara Barat mereka memanggilnya dengan gelaran ayam ternak lepas (free range chicken) atau ayam organik (organic chicken).

Asal-usul ayam kampung

Pada asalnya ayam kampung ini telah lama diternak di Malaysia dan negara-negara dunia ketiga lain. Dengan kemasukan pedagang-pedagang luar suatu masa dahulu khususnya pedagang dari Negara China ini yang membawa baka ayam yang dinamakan Canton telah dikacukkan dengan ayam di sini maka lahirlah generasi kedua ayam kampung ini. Pada zaman penjajahan Inggeris di tanah Melayu pula mereka membawa baka dari negara Eropah maka dikacukkan dengan ayam-ayam yang terdapat di sini. Sejak itu lahirlah berbagai gelaran ayam kampung seperti ayam botak, ayam bulu balik, ayam selasih, ayam janggut, ayam laga atau ayam sabung, ayam togel, ayam katik atau ayam Jepun dan bermacam-macam lagi gelaran mengikut tempat dan loghat.

Ciri-ciri ayam kampung

Ayam kampung dipelihara di kawasan perkampungan luar bandar dan ada sesetengah penternak menyediakan reban untuk ayam kampung ini tidur pada waktu malamnya. Jika penternak yang tidak menyediakan reban ayam, ayam-ayam kampung ini akan tidur di atas pokok yang renek bagi mengelak dari diserang oleh musang pada waktu malam.

Ayam kampung ini mestilah mempunyai peluang untuk bergerak aktif tanpa perlu dikurung pada waktu siang hari dan pandai mencari makanan tambahan seperti serangga kecil, ulat, belalang dan cacing serta bahan daripada tumbuhan seperti bijirin, buah dan dedaun termasuk dari spesies tumbuhan herba. Kebiasaanya penternak ayam kampung ini akan memberi makanan berupa sisa makanan, lebihan nasi, dedak, jagung, ubi dan sebagainya pada waktu sebelah pagi sebelum ayam-ayam ini berkeliaran mencari makanannya sendiri.

Ayam-ayam kampung ini begitu aktif bergerak dan pergerakan otot yang aktif serta pengambilan makanan berunsur organik menghasilkan daging yang lazat dan berkhasiat tinggi. Ciri-ciri daging yang enak dan berprotein tinggi tanpa kolesterol ini menyebabkan harga ayam kampung di pasaran adalah tinggi berbanding dengan harga ayam daging komersil. Daging ayam kampung ini juga agak liat, pejal dan manis berbanding dengan ayam daging komersil yang dijual di pasaran.

Selaian itu baka ayam kampung ini mempunyai bulu tipis, lebih berat, kaki besar dan panjang, kulit berwarna kuning atau kemerahan-merahan. Ayam kampung KH-B1 diternak secara separa bebas dengan makanan komersil dan makanan berasaskan padi sebagai makanan utama. Ekstrak bawang putih, halia dan gula merah sebagai antibiotik juga rumput napier sebagai penyedap rasa dagingnya. Semburan BIO-TEC dilakukan secara berkala untuk menghapuskan bau yang tidak menyenangkan dan menghapuskan lalat juga sebagai minuman kesihatan kepada ayam. Berat ayam KH-B1 untuk dipasarkan ialah: Betina 1.7kg - 1.9kg, Jantan 2kg - 2.5kg.

Penetasan telur dan pembiakkan

Telur ayam kampung ini diperolehi dari ayam kampung yang menetas di dalam reban ayam atau di merata tempat yang dikira selamat dari sebarang gangguan haiwan lain. Musuh utama ketika ayam kampung ini bertelur ialah biawak, ular, dan sebagainya yang cuba memakan telur-telur ayam kampung ini. Telur ini memakan masa sehingga 21 hari untuk menetas.

Musuh utama bagi anak-anak ayam kampung yang baru menetas ini ialah pada waktu siang ianya sering diganggu oleh burung helang, kucing dan burung berilau, manakala sebelah malamnya ia sering diganggu oleh musang dan burung hantu. Kejayaan ternakan ayam kampung ini bergantung kepada baka yang berkualiti, makanan, pengurusan dan persekitaran yang baik.

Ayam kampung ini melibatkan perkahwinan secara tabie atau semulajadi iaitu 1 ekor ayam jantan untuk 10 ekor ayam betina dan kebiasaan ibu ayam kampung ini boleh mengeram sehingga 15 biji telur dalam jangkamasa 21 hari.

Keistimewaan ayam kampung

  • Ayam kampung mempunyai harga yang tinggi di pasaran.
  • Ayam kampung ini boleh dibiakkan atau diternak sepanjang tahun.
  • Dagingnya pejal, manis dan berprotein tinggi.
  • Ia juga boleh dipelihara secara bebas pada waktu siang tanpa perlu dikawal.
  • Sisa-sisa makanan di rumah boleh diberikan dan dijadikan makanan ayam.
  • Ibu ayam kampung ini dapat menetaskan telur dengan sendirinya.
  • Ibu ayam kampung ini boleh mengawal anak-anaknya dari cuaca sejuk, hujan dan gangguan musuh.

Tanda-tanda ayam berpenyakit

  • Ayam yang tidak mahu makan atau berkeliaran mencari makanan sendiri.
  • Lembik, lemah dan tidak aktif.
  • Pucat serta keluar hingus atau lendir dari hidung
  • Najisnya cair atau berdarah
  • Gangguan saraf pada ototnya seperti sayap lemah, kaki lemah, kepala berputar dan sebagainya.

Memelihara Ayam Kampung

MEMELIHARA AYAM KAMPUNG

ayam jagoBagi masyarakat Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Sejak kecil kita setiap hari bisa melihatnya. Walau saat ini ayam kampung dikota-kota besar sudah jarang terlihat berkeliaran bebas, bukan berarti keberadaannya punah. Di pinggiran kota masih banyak orang memelihara ayam kampung. Baik dibudidayakan secara sungguh-sungguh maupun hanya sekedar peliharaan untuk memanfaatkan sisa-sisa makanan yang eman-eman kalau dibuang begitu saja.

Ayam kampung mempunyai nilai gizi yang baik. Selain itu juga mempunyai rasa yang lebih khas dan nikmat dibanding dengan jenis ayam pedaging maupun petelur. Serat yang liat dan kenyal menjadi ciri utamaya. Bahkan setiap lebaran ayam kampung identik dengan makanan yang harus diada-adakan.

Ayam kampung mempunyai keistimewaan dibanding yang lain, diantaranya : Ayam kampung lebih tahan terhadap penyakit. Tahan dan mudah menyesuaikan dengan cuaca di Indonesia. Makanannya mudah, bahkan bila di pelihara ala kadarnya cukup diberi makanan sisa-sisa. Dapat dilepas secara bebas.

Tujuan utama orang memlihara ayam kampung adalah untuk diambil telur, daging, dan untuk dikembang biakkan. Ayam kampung juga siap membesarkan anak-anaknya sendiri bila dilepas bebas.

Ada dua cara memelihara ayam kampung, yaitu dipelihara dengan dilepas bebas atau istilahnya diliarkan dan yang kedua dibudidayakan. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Ayam kampung yang dilepas bebas biasanya mempunyai tingkat kekebalan yang tinggi. Kita bisa menghemat biaya makanan. Karena ayam cukup diberi makan pagi hari saat akan dilepas berupa sisa-sisa makanan dan tambahan bekatul secukupnya. Selebihnya ayam akan mencari makan sendiri disekitar rumah. Namun cara ini juga ada kelemahannya. Ayam lambat untuk berkembang lebih banyak, karena tingkat kematian pada anak ayam relatif lebih tinggi. Waktu mengasuh terlalu lama yang berarti mengurangi produktifitas. Kita kurang bisa mengontrol keberadaan ayam. Sehingga kemungkinan dimangsa predator maupun hilang lebih tinggi.

Sedang bila kita membudidayakan dengan cara dikandangkan tentu lebih banyak keunggulanya. Walau tentu masih juga ada kekurangannya.

Ayam yang dikandangkan lebih mudah dikontrol keberadaannya. Kita bisa mempercepat populasinya dengan cara setiap ayam yang bertelur kita ambil dan kumpulkan untuk ditetaskan secara bersama dalam satu indukan atau mesin penetas. Anak ayam tidak harus ikt induknya. Namun dapat dipisah dan ditempatkan dengan pemberian panas cahaya listrik (untuk penghangat) dan makanan yang sesuai.